skip to main |
skip to sidebar
Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa siput jalan-jalan. Aku tak dapat berjalan terlalu cepat, walaupun siput sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, siput memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata, "Aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, siput terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor siput berjalan-jalan. Ya Tuhan, mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja siput merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati ...
Oh! Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung kumbang.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh! Mengapa dulu tidak kurasakan semua ini?
Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!
Ternyata Tuhan meminta siput menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami jika aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
Sumber :
ellyxmas.blogspot.com
apakabardunia
Twitter
Pages
Menambah Wawasan Yang Anda Perlukan Di Era Modern Ini
Selasa, 04 September 2012
Renungan: Berjalan Dengan Siput
Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa siput jalan-jalan. Aku tak dapat berjalan terlalu cepat, walaupun siput sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.
Aku mendesak, menghardik, memarahinya, siput memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata, "Aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, siput terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor siput berjalan-jalan. Ya Tuhan, mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja siput merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati ...
Oh! Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung kumbang.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh! Mengapa dulu tidak kurasakan semua ini?
Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!
Ternyata Tuhan meminta siput menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami jika aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
Sumber :
ellyxmas.blogspot.com
apakabardunia
Time O'clock
Blog Archive
-
▼
2012
(42)
-
▼
September
(34)
- Pesan Kehidupan Orang Tua dan Anak Kesayangannya
- Jangan Ragu Menangkap Peluang
- Top Ittipat, Kisah Sukses Seorang Milyuner Muda
- 10 Pekerjaan yang Cocok Untuk Seorang Pemalu
- Jari Tangan yang Hidup...
- Perjuangan Kaskus, Dari USD 7 Hingga USD 50 Juta
- Cody McCasland, Bocah yang Tidak Pernah Menyerah D...
- CARA MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET
- Kenapa Abraham Lincoln Berjenggot?
- 5 Ide Sederhana yang Bikin Kaya Raya
- 6 Kunci Sukses ala Pendiri Facebook
- Anjing Ini Tunggui Makam Tuannya Selama 6 Tahun
- Duka Mendalam Sekelompok Simpanse Atas Kematian Te...
- Konglomerat yang Menyumbang 44 Milyar Lalu Hidup d...
- Tukang Sayur Ini Sumbang Rp 318 Juta untuk Anak-anak
- Menakjubkan, Crop Circle di Padang Salju
- Beginilah Cara Belajar 4 Ilmuwan yang Paling Terke...
- Hidup Hanya 6 Jam Tapi Menyelamatkan 2 Nyawa
- Ayo Bermain ini, Tes Mata dan Otak
- Jangan Remehkan Singkong, Sang Penyembuh Banyak Pe...
- Ketika Karya Manusia Menciptakan Cerita Unik
- 10 Foto Ilusi yang Mengagumkan
- Kerajinan Unik yang Terbuat dari Biskuit
- 7 Rumah Unik yang Terinspirasi dari Film Kartun
- Renungan: Ketika Tuhan Menciptakan Wanita
- Kisah Nyata Air Susu Dibalas Air Tuba
- Menjadi Kuat, Belajar dari Kupu-kupu
- Renungan: Berjalan Dengan Siput
- Selama ini Aku Salah Memandang Islam
- Terharu, Lumba-lumba Bawa Jasad Anaknya
- Segelas Susu Menyelamatkan 2 Nyawa Manusia
- Suami Jadi Pengemis, dan Pengemis Jadi Suami
- Pelajaran Dari Semangkuk Bakmi
- Helai Daun Gugur yang Penuh Shalawat
-
▼
September
(34)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar