Pages

Selasa, 11 September 2012

Konglomerat yang Menyumbang 44 Milyar Lalu Hidup di Kabin Kecil

Beramal dengan mengorbankan semua kekayaannya pasti sangat, dan sangat jarang terjadi di era modern sekarang. Karl Rabeder, bisa dibilang satu contoh nyata yang melakukan hal tersebut. Ia sumbangkan kekayaannya sebesar 4,7 juta dolar (lebih dari 44 milyar Rupiah) demi kemanusiaan.

Sejak tahun 2010, kisah Karl Rabeder menjadi cerita inspiratif paling populer tentang "uang bukanlah segalanya". Hal ini sama seperti kisah Ahmadinejad, Presiden Iran paling bersahaja di dunia. Kekayaan Rabeder kini disumbangkan untuk memerangi kemiskinan di Amerika Selatan.


Rabeder sebenarnya bertumbuh dalam keluarga miskin Austria yang menjadi pemicu untuk bekerja keras dan mencari materi sebanyak mungkin agar terlepas dari kesulitan ekonomi. Pada sebuah wawancara, ia mengakui pada awalnya uang adalah segalanya. Uang yang memungkinkan ia bisa melanjutkan kuliah - orang tuanya tak sanggup membiayai sekolahnya, singkatnya uang satu-satunya cara mencapai kebebasan.

Mimpi menjadi konglomeran akhirnya tercapai. Ia memiliki vila indah di Alpine, dengan mudah mengendarai Audi A8, berwisata keliling dunia ke mana pun ia mau.

Namun, belakangan ia terus mendengar suara yang menyuruhnya menghentikan apa yang dia lakukan. Ia mulai merasa seperti budak yang bekerja untuk hal-hal yang tidak benar-benar diinginkan atau butuhkan.

Perasaan ini terus berkecamuk dalam dirinya. Ia harus melakukan sesuatu, tetapi belu ada keberanian untuk melakukannya. Hingga akhirnya ia membuat keputusan besar saat berlibur ke Hawaii. Baca selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar